Selasa, 25 Januari 2011

strategi dan metode pendidikan


I.PENDAHULUAN

Latar belakang masalah.
Pada hakekatnya manusia adalah makhluk sosial yang diberkahi akal oleh Tuhan,dan pada akhirnya manusia mengetahui banyak hal. Pendidikan adalah salah satu hal yang digunakan untuk mendapatkan pengetahuan. Pendidikan diharapkan mampu untuk mengentaskan manusia dari kebodohan dan kesengsaraan yang dialami oleh manusia itu sndiri. Oleh karena itu sekarang kita harus bisa memposisikan dimana letak pendidikan kita serta bagaimana cara melakukanya agar tujuan di atas dapat tercapai. Maka dari itu dalam makalah yang kami rancang ini membahas tentang strategi dan metoda pembelajaran, agar pada saat kita melaksanakan pembelajaran dapat sesuai dengan apa yang di terangkan dan tidak melenceng dari aturan,serta dapat dengan mudah di serap oleh peserta didik.
Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk menggali dan memahami materi pembelajaran lebih dalam, serta menemukan sebenarnya metode tentang pendidikan dan semoga bermanfaat. Amin.


II. PEMBAHASAN
 
1.      STRATEGI PEMBELAJARAN.

Menyimpulkan dari pendapat-pendapat para ahli, bahwa yang di sebut dengan setrategi pembelajaran ialah suatu rencana kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.
      Dilihat dari strateginya, menurut para ahli pembelajaran dapat dikelompokkan ke dalam dua bagian, yaitu exposition-discovery learning dan group-individual learning.Kemudian dari cara pengolahannya pembelajaran di bagi menjadi dua, yaitu pembelajaran deduktif dan pembelajaran induktif.
            Newman dan Logan mengemukakan ada empat unsur strategi dari setiap usaha, yaitu :
1)      Mengidentifikasi dan menetapkan spesifikasi dan kualifikasi hasil (out put) yang harus dicapai, dengan mempertimbangkan aspirasi dan selera masyarakat yang memerlukannya.
2)      Mempertimbangkan dan memilih jalan pendekatan utama yang paling efektif untuk mencapai sasaran.
3)      Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah yang akan dtempuh sejak titik awal sampai dengan sasaran.
4)      Mempertimbangkan dan menetapkan tolok ukur dan patokan ukuran untuk mengukur dan menilai taraf keberhasilan dari usahatersebut.
Jika kita dapat menrapkan dalam konteks pembelajaran pada keempat unsur tersebut adalah:
a)      Menetapkan spesifikasi dan kualifikasi tujuan pembelajaran, yakni perubahan profil perilaku dan pribadi peserta didik.
b)      Mempertimbangkan dan memilih sistem pendekatan pembelajaran yang dipandang paling efektif.
c)      Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah atau prosedur, metode dan teknik pembelajaran.
d)     Menetapkan norma-norma dan batas minimum ukuran keberhasilan atau kriteria dan ukuran baku keberhasilan.


2.      METODE PEMBELAJARAN
Menurut para ahli metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara untuk merealisasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata untuk mencapai tujuan pembelajaran.
A.    Metode Ceramah
Metode ceramah adalah penuturan atau penerangan secara lisan oleh guru terhadap kelas. Alat interaksi yang terutama dalam hal ini adalah berbicara.
Situasi di bawah ini sesuai untuk penggunaan metode ceramah:
a)      Kalau seorang pengajar akan menyampaikan fakta atau pendapat dimana tidak terdapat bahan bacaan yang merangkum pembelajaran yang dimaksud
b)      Jika seorang pengajar akan menyampaikan pengajaran kepada sejumlah siswa yang banyak.
c)      Kalau seorang pengajar adalah pembicara yang bersemangat dan dapat memberi motivasi kepada pesrta didik untuk mengerjakan suatu pekerjaan. Dalam keadaan tertentu, sebuah pembicaraan yang bersemangat akan menggerakkan hati anak didik untuk menimbulkan tekad baru.
d)     Jika seorang pengajar akan menyimpulkan pokok-pokok penting yang telah diajarkan, sehingga memungkinkan anak didik untuk melihat lebih jelas hubungan antara pokok bahasan yang satu dengan lainnya.
e)      Kalau seorang pengajar akan memperkenalkan pokok bahasan baru. Dalam sebuah kegiatan pembelajaran, anak didik telah sampai pada bagian tata bahasa yang membicarakan tata kata.
Kelebihan dan kelemahan metode ceramah.
·         Kelebihan

a.       Seorang pengajar menguasai arah pembicaraan seluruh kelas, maka seorang pengajar dapat menentukan sendiri alur untuk menyampaikan bahan ajarannya.
b.      Seorang pengajar tidak perlu mempersiapkan banyak alat, melainkan hanya mengandalkan pengetahuan dan buku catatannya saja.

·         Kekurangan

a.       Seorang pengajar tak dapat mengetahui sampai dimana pesrta didik telah mengerti pembicaraannya.
b.      Kata-kata yang diucapkan seorang pengajar terkadang di artikan berbeda oleh peserta didik.
Di bawah ini merupakan langkah yang di pakai untuk mendapatkan hasil yang maksimal dari Metode Ceramah.

Ø  Tujuan pembelajaran dalam metode ceramah harus dijelaskan secara gamblang kepada peserta didik.
Ø  Seorang pengajar harus mengetahui apakah metode ceramah ini sesuai dengan apa yang akan di ajarkan.
Ø  Pengertian-pengertian bahan ajaran di sampaikan secara jelas kepada peserta didik.
Ø  Seorang pengajar langsung memberikan contoh pengaplikasianya pada kehidupan yang nyata.

B.     Metode Tanya Jawab
Metode tanya jawab ialah sebuah iteraksi antara seorang pengajar dan peserta didik dalam mendapatkan ide-ide atau gagasan-gagasan yang baru yang digali melalui pertanyaan.
Metode tanya-jawab digunakan dengan maksud:
a)      Meninjau ulang pelajaran yang telah lalu.
b)      Untuk menyelingi kegiatan pengajaran supaya seorang pengajar dapat mengkondisikan keadaan peserta didiknya.
c)      Memberikan pengarahan tentang pemikiran kepada peserta didiknya.
Kelebihan dan Kekurangan
·         Kelebihan

a.       Peserta didik lebih aktif dan lebih bersemangat karena tidak hanya mendengarkan saja.
b.      Seorang pengajar dapat mengetahui di bagian mana yang belum dipahami oleh peserta didik karena peserta didik di biarkan untuk menyampaikan aspirasinya.
c.       Seorang pengajar dapat mengetahui sampai dimana peserta didik memahami pelajaran yang disampaikannya.

·         Kelemahan

a.       Dengan metode ini terkadang pembicaraan menyimpang dari struktur yang telah di rancang oleh seorang pengajar.
b.      Dalam metode ini di butuhkan waktu yang lebih lama.

C.     Metode Diskusi
Metode diskusi adalah cara penyampaian bahan pelajaran dengan cara, seorang pengajar memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan atau menyusun berbagai alternatif pemecahan masalah.
Pertanyaan-pertanyaan yang baik untuk metode diskusi
a)      Menguji kemungkinan adanya jawaban yang dapat lebih di pahami oleh peserta didik.
b)      Membandingkan dan mempertimbangkan jawaban, bukan menanyakan jawaban mana yang benar.
c)      Mengeksplorasi peserta didik sesuai dengan kemamapuan yang dapat di pahami oleh peserta didik.
Kelebihan dan Kekurangan

·         Kelebihan

a.       Peserta didik dapat belajar bernusyawarah.
b.      Pesrta didik berpendapat sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.
c.       Peserta didik dapat belajar menghargai argumen orang lain.

·         Kekurangan

a.       Pernyataan peserta didik dapat menyimpang dari pokok bahasan yang diberikan.
b.      Terkadang peserta didik kesulitan untuk menarik sebuah kesimpulan sehingga tidak di capai pemecahan masalahnya.
c.       Metode ini membutuhkan waktu pembelajaran yang lebih lama.

D.    Metode Kerja Kelompok

Metode kerja kelompok ialah suatu kegiatan belajar-mengajar dimana peserta didik dalam suatu kegiatan pembelajaran dibagi atas kelompok-kelompok kecil untuk untuk mendapatkan suatu gagasan atau ide dalam mencapai suatu tujuan pengajaran tertentu.
Penggunaan metode kerja kelompok
a)      Pengelompokan untuk mengatasi kekurangan alat-alat pelajaran.
b)      Pengelompokan atas dasar perbedaan kemampuan belajar.
c)      Pengelompokan atas dasar perbedaan minat belajar.
d)     Pengelompokan untuk memperbesar partisipasi tiap siswa.
e)      Pengelompokan untuk pembagian pekerjaan.

Kelebihan dan kelemahan

·         Kelebihan

a.       Dapat memupuk rasa keakraban dan kerjasama anatar peserta didik.
b.      Suatu tugas yang lauas dapat di selesaikan secara cepat.
c.       Adanya persaingan yang sehat antar peserta didik.

·         Kelemahan

a.       Kemungkinan timbul  sifat-sifat pribadi yang ingin menonjolkan diri atau sebaliknya yang lemah merasa rendah diri dan selalu tergantung kepada orang lain.
b.      Bila tingkat pengetahuan dan pengalaman, serta kecakapan tiap anggota tidak seimbang, akan rnenghambat kelancaran tugas, atau didominasi oleh seseorang.

E.     Metode Tugas
Metode tugas ialah dimana seorang pengajar memberikan suatu tugas supaya peserta didik tersebut mau untuk belajar,dalam konteks ini diharapkan siswa dapat mengubah sikap malasnya.
Metode ini mengandung tiga unsur.
a)      Pemberian tugas
b)      Belajar
c)      Resitasi (tugas yang diberikan kepada peserta didik yang dapat di kerjakan di laboratorium, perpustakaan atau tempat-tempat lain yang berhubungan dengan tugas yang diberikan).
Tujuan pemberian resitasi
a)      Memperdalam tingkat kemampuan peserta didik dalam menerima pengajaran yang diberikan oleh pengajar.
b)      Melatih peserta didik untuk belajar mandiri.
c)      Diharapkan peserta didik dapt mengatur waktu dengan baik.
d)     Melatih peserta didik untuk menemukan jawaban atau dalam memahami pelajaran yang diberikan oleh pengajar.
e)      Diharapkan peserta didik dapat memperoleh pengetahuan dan pengalaman lebih diluar sekolah.
Kelebihan dan kelemahan

·         Kelebihan

a.       Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk belajar memahami lebih luas sesuai dengan kemampuannya.
b.      Diharapkan peserta didik mampu bertanggung jawab atas apa yang telah ditugaskan kepadanyanya.
c.       Diharpkan peserta didik dapat terpupuk motifasi belajarnya.

·         Kelemahan

a.       Memerlukan pengawasan yang lebih ketat oleh orangtua dan pengajar.
b.      Pengajar tidak mengetahui apakah peketjaan tersebut hasil karya peserta didik itu sendiri.
c.       Dapat menimbulkan tekanan mental (stres) karena pekerjaan yang diberikan oleh pengajar tidak mampu diselesaikan oleh peserta didik.

Dari semua metode yang telah dipaparkan di atas masih banyak kemungkinan seorang pengajar tidak menguasai hal tersebut. Menurut pendapat kami, metode pergantian pengajar juga dapat pula di laksanakan untuk lebih mengembangkan kualitas pembelajaran. Dan menurut pendapat kami, jika pergantian guru diadan tentu akan menambah warna dalam pembelajaran serta lebih menarik minat peserta didik untuk mengeksplorasi ilu yang di berikan oleh masing masing pengajar.


III.             KESIMPULAN

Setiap metode pembelajaran tersebut mempunyai karakteristik masing-masing, dan terkadang ada salah satu metode yang dianggap paling baik untuk digunakan. Tetapi dalm hal ini seorang pengajar juga turut berpengaruh dalam metode tersebut, karena jika seorang pengajar salah menempatkan suatu metode belajar dalam kegiatan pembelajaran itu akan menimbulkan dampak yang relatif fatal.
Pada intinya adalah tidak ada metode pengajaran yang terbaik diantara metode-metode yang telah di paparkan di atas. Sebenarnya metode-metode yang telah kami paparkan tersebut dapat di terapkan berdasarkan kepentingan dan apakah metode tersebut dapat di pakai pada suatu pembelajaran.jadi antara suatu metode dengan keadaan harus dihubungkan,dan seorang pengajar harus dapat memilih manakah metode yang tepat untuk digunakan pada saat mengajar.


DAFTAR PUSTAKA
Thomas F. Staton : Cara Mengajar Dengan Hasil yang Baik. Diterjemahkan Tahalele, 1978, Bandung: cv Diponegoro
http://smacepiring.wordpress.com/ diakses pada tanggal 6 desember  2010.
Wina Senjaya.  Strategi Pembelajaran; Berorientasi Standar Proses Pendidikan. 2008.Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

demokrasi pendidikan


 MAKALAH
DEMOKRASI PENDIDIKAN DALAM PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI INDONESIA

 
Mata kuliah:
Pengantar Ilmu Pendidikan
Dosen:
Dra. Afiyah, M.Si

Disusun oleh:
Rizky Yuli R. / 10411048
Astri Septiyaningrum / 10411050
Mir'atun Nur Arifah / 10411057
Estiningsih / 10411064
Lely Nur HS. / 10411068

A.  Latar Belakang
      Pendidikan di Indonesia ini selalu mengalami perkembangan. Perkembangan ini timbul dengan sejalannya perkembangan era globalisasi agar perkembangan pikiran mereka sesuai dengan zaman yang berkembang pada saat itu. Entah cara yang dipakai sesuai dengan kemampuan dan keinginan anak didik atau tidak, yang penting tujuan dari pendidikan adalah untuk menyesesuaikan dengan perkembangan zaman itu dapat tercapai. Hal ini dapat menimbulkan banyak kendala dan masalah dalam pendidikan, ada pro dan kontra, ada sepakat dan tidak sepakat. Permasalahan yang ada ini menyebabkan timbulnya demokrasi dalam pendidikan, atau disebut dengan demokrasi pendidikan.

B.  Rumusan Masalah
  1. Apa yang dimaksud dengan demokrasi pendidikan ?
  2. Bagaimana demokrasi pendidikan di Indonesia ?
  3. Mengapa masalah mutu pendidikan sebagai bentuk demokrasi pendidikan ?
  4. Bagaimana menyelesaikan masalah mutu pendidikan di Indonesia agar tercapai demokrasi pendidikan ?

C.  Tujuan Penulisan
  1. Mengetahui pengertian dari demokrasi pendidikan.
  2. Mengetahui dasar demokrasi pendidikan di Indonesia
  3. Menahami permasalahan tentang mutu pendidikan untuk mewujudkan demkrasi pendidikan
  4. Mengetahui dan dapat menyelesaikan masalah  dalam mutu pendidikan di Indonesia untuk membentuk demokrasi pendidikan.

BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian Demokrasi Pendidikan
Pengertian demokrasi secara bahasa berasal dari dua kata yaitu demos dan cratos. Kata 'demos' yang artinya rakyat, sedangkan 'cratos' memiliki arti kekuasaan. Sehingga makna dari kata demokrasi berarti kekuasaan tertinggi pada rakyat. Sedangkan yang dimaksud dari pendidikan yaitu upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta  didik dengan tujuan pengembangan individu secara utuh dalam peranannya untuk masa yang akan datang. Sehingga demokrasi pendidikan diartikan bahwa rakyat memiliki kekuasaan penuh dan berhak untuk memperoleh pendidikan. Pada dasarnya demokrasi pendidikan memikili arti yang sangat luas , namun memiliki 3 hal yang menjadi ciri khas karena memiliki manfaat dalam praktek kehidupan dan pendidikan . 3 hal tersebut adalah
1.      Rasa hormat terhadap harkat sesama manusia
Pada prinsip ini , demokrasi menjadi unsur  utama untuk menjamin hak manusia tanpa memandang jenis kelamin, umur, warna kulit, agama dan bangsa. Hal inilah yang ditanamkan dalam pendidikan, yaitu dengan saling menghargai dan menghormati perbedaan yang ada baik antara sesama  peserta didik ataupun antara peserta didik dengan gurunya.
2.      Setiap manusia memiliki perubahan ke arah pikiran yang sehat
Dari prinsip inilah timbul asumsi bahwa manusia harus di didik, karna dengan pendidikan manusia akan berubah dan berkembang ke arah yang lebih baik, sempurna, dan juga dengan pemikiran yang sehat . sekolah sebagai lembaga pendidikan diharapkan mampu mengembangkan kemampuan anak atau peserta didik agar peserta didik tersebut mampu berfikir dan memecahkan masalah yang ada dengan sistematis dan komprehensif serta kritis sehingga anak atau peserta didik tadi memiliki wawasan , kemampuan, dan kesempatan yang luas. Dalah proses seperti ini tentunya sangat di perlukan sikap yang demokratis dan tidak terjadi pemaksaan pandangan sekra kehendak kepada orang lain. Sikap dalam pendididikan yang seperti inilah yang akan melahirkan generasi generasi yang demokratis di pemerintahan yang sehat dan demokratis.
3.      Rela berbakti untuk kepentingan atau kesejahteraan bersama
Warga Negara yang demokratis akan dapat menerima pembatasan kebebasan dengan rela hati. Pembatasan kebebasan disini di artikan tidak berarti setiap individu dibatasi oleh kepentingan individu-individu lain, atau dengan kata lain seseorang menjadi bebas karna orang lain menghormati kepentingannya, karna berbuat sesuka hati akan merusak kebebasan orang lain dan secara tidak langsung juga akan memperngaruhi kebebasan dirinya. Dengan adanya norma norma atau nilai nilai yang ada dalam masyarakat maka kebebasan setiap individu di batasi dan dapat di kendalikan.
 Pendidikan di Indonesia ditujukan kepada seluruh rakyat terutama pada anak-anak, karena anak adalah cikal-bakal menjadi generasi yang suatu saat kelak menjadi pemilik dan pengelola masa depan bangsa. Oleh karena itu mereka harus dipersiapkan dengan baik mulai dari komponen orang tua, keluarga, masyarakat, negara dan pemerintah.
Demokrasi Pendidikan di Indonesia
Pada dasarnya bangsa Indonesia telah menganut dan mengembangkan asas demokrasi dalam pendidikan sejak di proklamasiakannya kemerdekaan hingga masa pembangunan saai ini. Hal itu dapat dilihat dari pengakuan terhadap hak asasi setiap anak untuk menuntut pendidikan telah mendapatkan pengakuan sebagaimana yang tertuang dalam  Undang-Undang Dasar 1945 pasal 31 (1) yang berbunyi bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan. Oleh karena itu seluruh komponen bangsa yang mencakupi orang tua, masyarakat, dan pemerintah memiliki kewajiban dalam bertanggung jawab untuk mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pendidikan. Mengenai tanggung jawab pemerintah secara tegas telah dicantumkan di dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal 31 ayat (2) yang menyatakan bahwa pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang. Selain itu Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional juga menyebutkan : 

BAB III
HAK WARGA NEGARA UNTUK MEMPEROLEH PENDIDIKAN
PASAL 5
Setiap warga Negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan
PASAL 6
Setiap warga Negara berhak atas kesempatan yang seluas-luasnya untuk mengikuti pendidikan agar memperoleh pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan yang sekurang-kurangnya setara dengan pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan tamatan pendidikan dasar
PASAL 7
Penerimaan seseorang sebagai peserta didik dalam suatu satuan pendidikan diselenggarakan dengan tidak membedakan jenis kelamin, agama, suku, ras, kedudukan social dan tingkat kemampuan ekonomi, dan dengan tetap mengindahkan kekhususan satuan pendidikan yang bersangkutan
PASAL 8
1.      Warga Negara yang memiliki kelainan fisik dan atau mental berhak memperoleh pendidikan luar biasa
2.      Warga Negara memiliki kemampuan dan kecerdasan luar biasa berhak memperoleh perhatian khusus
3.      Pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) ditetapkan dengan peraturan pemerintah
Dari apa yang tercantum dalam Undang-undang diatas dan yang di sebutkan dalam GBHN di sektor pendidikan dapat di simpulkan hubungannya dalam pelaksanaan demokrasi adalah suatu proses untuk memberikan jaminan dan kepastian adanya persamaan dan pemerataan kesempatan untuk memperoleh pendidikan bagi seluruh warga Negara Indonesia terutama pada usia sekolah tertentu.
Pelaksanaan demokrasi pendidikan tidak hanya terbatas dengan pemberian kesempatan belajar, tetapi juga mencakup fasilitas pendidikan sesuai jenis dan jenjang pendidikan, dengan berorientasi kepada peningkatan mutu dan keserasian antara pendidikan dengan lapangan kerja yang tersedia.
Mutu Pendidikan di Indonesia
Mutu pendidikan menjadi masalah jika hasil pendidikan belum tercapai taraf seperti yang diharapkan. Biasanya mutu pendidikan dilihat dari kualitas luarnya, padahal hasil belajar yang bermutu hanya mungkin dicapai melalui proses belajar yang bermutu. Jika proses belajar tidak optimal sangat sulit mengharapkan terjadinya hasil belajar yang bermutu. Jika terjadi belajar yang tidak optimal sedangkan menghasilkan skor ujian yang baik maka dapat dipastikan bahwa hasil belajar tersebut adalah semu. Ini berarti mutu pendidikan lebih terletak pada proses pendidikan.
Masalah mutu pendidikan juga mencakup pemerataan mutu. Pada umumnya kondisi mutu pendidikan di Indonesia  saat ini masih menunjukkan bahwa daerah pedesaan atau daerah terpencil lebih rendah dari pada di daerah kota . Pemerataan pendidikan dengan tujuan agar sisitem pendidikan sekolah di setiap jenjang  di seluruh Indomesia mengalami peningkatan mutu sesuai dengan situasi dan kondisi masing-masing.
Ketidakrataan  inilah yang masih bertentangan dengan ketiga prinsip utama dari demokrasi pendidikan karena belum tercapainya pemerataan mutu pendidikan. Ketiga prinsip itu ialah :
1.      Hak asasi setiap warga Negara untuk memperoleh pendidikan
2.      Kesempatan yang sama bagi warga negara untuk memperoleh pendidikan
3.      Hak dan kesempatan atas dasar kemampuan mereka
Mengacu pada hadis nabi yang artinya “menuntut ilmu itu adalah wajib bagi setiap muslim (baik pria maupun wanita)” juga merupakan salah satu prinsip demokrasi pendidikan. Pemerataan mutu pendidikan akan mewujudkan demokrasi pendidikan bagi seluruh masyarakat baik laki-laki maupun perempuan, dimanapun ia berada, hingga tercapailah tujuan demokrasi pendidikan seperti yang tersirat dalam hadis nabi tersebut.
Pemecahan Masalah Mutu Pendidikan
Melakukan demokrasi dalam pendidikan merupakan suatu gagasan yang lebih luas yang didasarkan atas kepercayaan bahwa di dalam diri setiap orang mempunyai potensi-potensi yang belum di manfaatkan secara maksimal untuk mengelola perkembangan yang tidak dapat dicapai dengan sistem pendidikan yang konvensional. Setiap sistem pendidikan harus memerima dan mengizinkan apabila siswa memilih untuk mengembangkan kecakapan mereka dan mendapatkan kepribadian mereka sendiri.
Menurut Prof. Umar Tirta Rahardja menyatakan bahwa pemecahan mutu pendidikan bersasaran pada perbaikan kualitas komponen pendidikan pendidikan serta mobilitas komponen-komponen tersebut.
Menurut Umar Tirtarahardja dan La Sulo, upaya pemecahan masalah mutu pendidikan meliputi hal-hal bersifat fisik dan non fisik, personal dan manajemen sebagai berikut :
1.   Seleksi lebih rasional terhadap masukan mental, khususnya untuk SMA dan PT.
2.   Pengembangan kemampuan tenaga kependidikan melalui studi lanjut.
3.   Penyempurnaan kurikulum.
4.   Pengembangan sarana yang menciptakan lingkungan yang tenteram untuk belajar.
5.   Penyempurnaan sarana belajar seperti buku paket, media pembelajaran dan peralatan labolatorium.
6.   Peningkatan administrasi manajemen khususnya mengenai anggaran.
7.   Kegiatan Pengendalan mutu.


BAB III
PENUTUP

Kesimpulannya asas demokrasi pendidikan sebenarnya sudah lama di anut bangsa Indonesia untuk mengembangkan pendidikan dan karakter waga negaranya. Masalah demokrasi pendidikan juga sudah tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia dan dalam GBHN di sektor pendidikan. Peningkatan mutu pendidikan juga merupakan salah satu masalah dalam penyelenggaraan demokrasi pendidikan di Indonesia karena dalam pelaksanaan peningkatan mutu di butuhkan pemerataan mutu dan pelaksanaan pemerataan mutu tersebut terbentur oleh banyak hal salah satunya seperti masih banyaknya daerah daerah tepencil yang sulit di jangkau sehingga menyebabkan ketidakrataan  penyebaran fasilitas pendidikan.


DAFTAR PUSTAKA

Soyomukti, Nurani. Pendidikan Berperspektif Global. Jogjakarta : Ar-Ruzz Media. 2008
Tirtarahardja, Umar, La Sulo. Pengantar Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta. 2008
Ihsan, Fuad. Dasar-Dasar Kependidikan. Jakarta : Rineka Cipta. 2001